Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono,
saat memberi sambutan pada pembukaan
Pameran Infrastructure Week Rabu 23 November 2022.
(Foto: EI)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat menekankan penggunaan produk-produk dalam negeri dalam pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Karena itu, persentase Tingkat Komponen Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dari setiap aspek pembangunan infrastruktur, terutama barang, sangat tinggi dan harus dipenuhi oleh semua pihak.
Instruksi
Presiden Jokowi itu pun diterapkan dan dijalankan secara ketat oleh jajarannya,
termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menjadi
motor penggerak pembangunan infrastruktur .
Menteri
PUPR Basuki Hadimuljono, saat membuka pameran Infrastructure
Week pada November 2022 silam menekankan lagi pentingnya TKDN
dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Pentingnya
TKDN ini, kata dia, karena pemerintah ingin agar pembangunan infrastruktur
bersifat mandiri dengan menggunakan produk-produk dalam negeri. Pesan Presiden
Jokowi, lanjut Basuki, semakin tegas. Bukan lagi hanya menggunakan
produk-produk dalam negeri, tetapi juga dilarang impor. Apalagi kalau pembelian
barang itu harus menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Dilarang
impor, mungkin juga ada barang-barang yang belum bisa diproduksi secara
mandiri, tetapi saya ingin mengajak yang dari impor bikin pabrik di sini.
Jangan sampai kita membeli, tetapi membuka peluang kerja di luar. Bikin peluang
kerja di Indonesia,” kata Basuki Hadimuljono tegas.
Terkait
dengan penggunaan produk-produk dalam negeri, Basuki menginstruksikan
jajarannya untuk memanfaatkan semaksimal mungkin Aspal Buton baik dalam
pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) maupun pembangunan-pembangunan yang lain
di Tanah Air.
“Ini
perintah Presiden. Kami sudah bicara dengan Asosiasi Aspal Buton dan dengan
Pemda Buton bahwa berapapun produksi Aspal Buton yang Anda bisa produksi,
khususnya produk Aspal Buton murni, akan saya beli,” tegas Basuki.
Bahkan
Basuki mengancam mencopot anak buahnya yang menolak membeli Asap Buton dengan
alasan apa pun. “Ini bentuk perintah saya, sekaligus sosialisasi sekalian.
Jadi, berapa pun produksi. Jangan sampai ngomongnya bisa produksi ternyata nggak bisa.
Jadi, konsisten. Fair,” imbuhnya.
Hal
lain yang juga ditekankan Basuki dalam penggunaan produk-produk dalam negeri
untuk infrastruktur adalah dalam pembangunan LRT dan jalan-jalan tol. Sebab dia
mendengar bahwa masih ada pihak yang mau impor dengan alasan yang cukup sulit
diterima.
“Alasannya,
produksi dalam negeri belum dites. Wong nggak dibeli
kok suruh ngetes. Apalagi kalau cuma bisa bertahan 10 tahun,
kalau luar negeri, impor bisa 25 tahun. Saya bilang, produksi dalam negeri yang
lima tahun pun saya beli. Karena dulu, Toyota itu hanya Kijang sekarang sudah
jadi Inova karena dibeli terus. Saya kira, kita juga kalau ingin maju, mandiri,
kita harus ada militansi,” tegas Basuki lagi.
Pada
bagian lain Basuki mengajak para pelaku industri konstruksi untuk menganut
nilai-nilai kejuangan dalam membangun konstruksi. Tidak lain adalah dengan
menggunakan produk-produk dalam negeri. Dia menyebut, di APBN sudah ada
anggaran lebih dari Rp 400 triliun untuk pembangunan dengan TKDN yang tinggi.
Di Kementerian PUPR, lebih dari Rp 100 triliun dana pembangunan harus
mengandung 80-90 persen TKDN.
Sehubungan
dengan itu, dia meminta para pelaku usaha industri konstruksi untuk
memanfaatkan ini dengan benar. Basuki mengancam akan membongkar praktik para
pelaku usaha industri konstruksi yang menggunakan dana APBN untuk membeli
barang-barang non TKDN. “Kita harus sama-sama. Saya tidak bisa keras sendiri,
tetapi bapak-bapak pelaku jasa konstruksi juga punya niat untuk memajukan
industri konstruksi dalam negeri,” pungkasnya.
Sementara
itu, terkait peserta pameran tersebut, Dirjen Bina Konstruksi Yudha Mediawan
dalam laporannya menyebutkan bahwa ada 94 perusahaan yang terlibat dalam
pameran tersebut dan mayoritas, yaitu 74 perusahaan, berasal dari dalam negeri.
Hanya 15 perusahaan yang berasal dari luar negeri. Bahkan, ada juga pelaku UMKM
jasa konstruk siyang terlibat dalam pameran tersebut.
*. dikutip dari https://www.equipmentindonesia.com/